PUISI KONTEMPORER
1.Pengertian
Puisi Kontemporer adalah bentuk puisi
yang berusaha lari dari ikatan konvensional puisi iti sendiri.
2.Ciri-ciri
Ciri-cirinya puisi kontemporer:
§
Bentuknya itu pasti tidak seperti puisi
biasa
§
Pada umumnya bertemakan kritikan
§
Maknanya sangat sulit ditangkap
§
Sering sekali mempermainkan kata di
dalamnya
3.Jenis- jenis puisi kontemporer dan contohnya
Puisi
kontemporer dapat dibedakan menjadi :
1. Puisi Tanpa Kata
Yaitu puisi yang sama sekali tidak
menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai gantinya di gunakan
titik-titik, garis, huruf, atau simbol-simbol lain.
2. Puisi Mini Kata
Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan
kata dalam jumlah yang sangat sedikit, dilengkapi dengan symbol lain yang
berupa huruf, garis, titik, atau tanda baca lain.
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
v
! VIVA PANCASILA !
Karya : Jeihan
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
v
! VIVA PANCASILA !
Karya : Jeihan
3. Puisi Multi Lingual
Yaitu Puisi kontemporer yang menggunakan
kata atau kalimat dari berbagai bahasa, baik bahasa daerah maupun bahasa asing.
Contohnya :
MAIN CINTA MODEL KWANG WUNG
Om swastiastu
Kaleo o kane : kahi, elua, ekolu !
Ayolah kamboja terbang
Ayolah burung berjalan
Ayolah gelombang tidur
Ayolah pasangan berpasangan-ayo!
Om swastiastu
Kaleo o kane : kahi, elua, ekolu !
Ayolah kamboja terbang
Ayolah burung berjalan
Ayolah gelombang tidur
Ayolah pasangan berpasangan-ayo!
ayo
ayo ayo
-aloha !
kaleo o kane : kahi, elua, ekolu !
kamboja jangan berhenti jadi kamboja
burung jangan berhenti jadi burung
gelombang jangan berhenti jadi gelombang-
jan
ayo ayo
-aloha !
kaleo o kane : kahi, elua, ekolu !
kamboja jangan berhenti jadi kamboja
burung jangan berhenti jadi burung
gelombang jangan berhenti jadi gelombang-
jan
gan !
jangan jangan
jangan
-mahalo !
siang – malam, musnahlah beda kalian
laut – darat, musnahlahh beda kalian
laki – perempuan – musnahlah beda kalian
half Korean, half Chinese, kawaiian American maideu-satus
persen wong lanang jawa yogya – Indonesia.
m u s n a h l a h b e d a k a l i a n
hoong
jangan
-mahalo !
siang – malam, musnahlah beda kalian
laut – darat, musnahlahh beda kalian
laki – perempuan – musnahlah beda kalian
half Korean, half Chinese, kawaiian American maideu-satus
persen wong lanang jawa yogya – Indonesia.
m u s n a h l a h b e d a k a l i a n
hoong
iblis laknat setan bekasakan
kanioyo temen awakku:
-kangen srengenge mangka awan-awan
-rindu burung padahal di tengah ranjang
-yearning for the waves yet on the ocean
Karya : Darmanto Yatman
4. Puisi Tipografi
Yaitu puisi kontemporer yang memandang
bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat ekspresi puisi.Bahkan wujud
fisik puisi dipandangg sebagai salahh satu unsure puisi, sebagai suatu tanda
yang memiliki makna tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi.
Contohnya :
MAUT
dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam
diamdiam
maut
Karya : Ibrahim Sattah
dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam
diamdiam
maut
Karya : Ibrahim Sattah
5. Puisi Supra Kata
Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan
kata-kata konvensional yang dijungkir-balikkan atau penciptaan kata-kata baru
yang belum pernah ada dalam kosakata bahasa Indonesia.Puisi macam ini lebih
mementingkan aspek bunyi dan ritme, sehingga merangsang timbulnya suasana magis
(cenderung sebagai puisi mantra).
Contohnya :
PUISI JAMAN BAHARI
GIRISA
Ya meraja jaramaya
Ya marani niramaya
Ya silapa palasiya
Ya mirado rodamiya
Ya midosa sadomiya
Ya dayuda dayudaya
Ya siyaca cayasiya
GIRISA
Ya meraja jaramaya
Ya marani niramaya
Ya silapa palasiya
Ya mirado rodamiya
Ya midosa sadomiya
Ya dayuda dayudaya
Ya siyaca cayasiya
Ya sihama mahasiya
Karya : Sides Sudyarto DS
6. Puisi Idiom Baru
Puisi macam ini dibedakan dengan puisi
konvensional terutama oleh penggunaan idiom-idiom baru yang terdapat
didalamnya. Puisi idiom baru tetap menggunakan kata sebagai alat ekspresinya,
tetapi kata tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi nyawa
baru. Digunakan idiom-idiom baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya.
Contohnya :
Jadi
tidak setiap derita
jadi luka
tidak setiap sepi
jadi duri
tidak setiap tanda
jadi makna
tidak setiap tanya
jadi ragu
tidak setiap jawab
jadi sebab
tidak setiap seru
jadi mau
tidak setiap tangan
jadi pegang
tidak setiap kabar
jadi tahu
tidak setiap luka
jadi kaca
memandang Kau
pada wajahku !
Karya : Sutardji Calzoum Bachri
7. Puisi Mbeling
Puisi mbeling pada umumnya mengandung
unsur humor, bercorak kelakar.Dalam puisi ini sering terdapat unsure kritik,
terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak meng’haram’kan penggunaan suatu
kata. Semua kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.
Contohnya :
SEBUAH PERINTAH
Serbuuu....
Serbuuu....
Kota itu
Dengan batu
Sampai jadi abu
Binasakan
Semua
Kecuali
Mertuaku
Yang dungu
Dan lucu
Karya : Hardo Waluyo
4.Tema puisi kontemporer disertai contoh ( Tema Protes, Religi, dll)
1. Protes
Puisi dengan tema protes
ditujukan untuk memprotes kepincangan – kepincangan sosial yang terjadi di
masyarakat.
Contoh :
Lapar
Lapar Lapar Lapar Lapar
Di sana lapar
Di sini lapar
Di situ lapar
Di mana – mana lapar
Pemerintah pemerintah pemerintah
Di mana pemerintah
Pemerintah di mana
Dimana dimana dimana
Dimana pemerintah
2. Tema Humanisme
Puisi dengan tema
humanisme menceritakan tentang kehidupan manusia.
Contoh :
Mati
Aku mati
Kamu mati
Dia mati
Mereka mati
Kita mati
Kami mati
Semuanya mati
Tidak ada yang bisa lali dari mati
Bahkan mati pun bisa mati
Karena mati adalah mati
3. Tema Religius
Puisi dengan tema
religius mengangkat tema keagamaan. Biasanya puisi ini mengungkapkan tentang
hubungan – hubungan antar manusia dengan tuhannya, atau tuhan dengan manusia.
Contoh :
Doa
Doaaoaoao Dooaoaoao Dooaoaoaoa
Doa doa doa doa doa doa doa
Mari berdoa, berdoa mari,
Jangan lupa berdoa
doa jangan lupa
mari berdoa
berdoa mari
kepada yang maha kuasa
hidup tenang dengan doa
Doa tenang dengan hidup
Doaaoaoao Dooaoaoao Dooaoaoaoa
Doa doa doa doa doa doa doa
4. Tema Kritik
Puisi dengan bertema
kritik ini mengungkapkan kritik tentang kejadian yang terjadi di masyarakat.
Contohnya, kritik terhadap tindakan kesewenangan pemerintah, pejabat – pejabat
korupsi, dan lain – lain.
Contoh :
Korupsi
Si tikus minta dipilih oleh rakyat
Si tikus masuk ke rumah rakyat
Si tikus mulai duduk di atas rakyat
Si tikus mulai melihat mangsa
Si tikus mulai mendekati mangsa
Si tikus mengambil mangsa
Si tikus tidak tahu malu
Si tikus tidak mau tahu
Karena Si tikus Cuma Tikus
Makhluk yang rakus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar