Selasa, 09 Mei 2017

Puisi Kontemporer




PUISI KONTEMPORER


1.Pengertian
Puisi Kontemporer adalah bentuk puisi yang berusaha lari dari ikatan konvensional puisi iti sendiri.

2.Ciri-ciri
Ciri-cirinya puisi kontemporer:
§  Bentuknya itu pasti tidak seperti puisi biasa
§  Pada umumnya bertemakan kritikan
§  Maknanya sangat sulit ditangkap
§  Sering sekali mempermainkan kata di dalamnya

3.Jenis- jenis puisi kontemporer dan contohnya
Puisi kontemporer dapat dibedakan menjadi :

1.    Puisi Tanpa Kata
Yaitu puisi yang sama sekali tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai gantinya di gunakan titik-titik, garis, huruf, atau simbol-simbol lain.


2.    Puisi Mini Kata
Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata dalam jumlah yang sangat sedikit, dilengkapi dengan symbol lain yang berupa huruf, garis, titik, atau tanda baca lain.
Contohnya :
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvvv
       v
! VIVA PANCASILA !

Karya : Jeihan


3.    Puisi Multi Lingual
Yaitu Puisi kontemporer yang menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, baik bahasa daerah maupun bahasa asing.
Contohnya :

MAIN CINTA MODEL KWANG WUNG
     Om swastiastu

Kaleo o kane :     kahi, elua, ekolu !
                Ayolah kamboja terbang
                Ayolah burung berjalan
                Ayolah gelombang tidur
                Ayolah pasangan berpasangan-ayo!
                                         ayo
                                           ayo  ayo
                -aloha !
kaleo o kane :     kahi, elua, ekolu !
                 kamboja jangan berhenti jadi kamboja
                 burung jangan berhenti jadi burung
                 gelombang jangan berhenti jadi gelombang-
                            jan
gan ! jangan           jangan
                                               jangan
                 -mahalo !
     siang – malam, musnahlah beda kalian
     laut – darat, musnahlahh beda kalian
     laki – perempuan – musnahlah beda kalian
half Korean, half Chinese, kawaiian American maideu-satus
                 persen wong lanang jawa yogya – Indonesia.
                 m  u  s  n  a  h  l  a  h   b  e  d  a   k  a  l  i  a  n
     hoong





     iblis laknat setan bekasakan
     kanioyo temen awakku:
     -kangen srengenge mangka awan-awan
     -rindu burung padahal di tengah ranjang
     -yearning for the waves yet on the ocean

Karya : Darmanto Yatman


4.    Puisi Tipografi
Yaitu puisi kontemporer yang memandang bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat ekspresi puisi.Bahkan wujud fisik puisi dipandangg sebagai salahh satu unsure puisi, sebagai suatu tanda yang memiliki makna tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi.
Contohnya :

MAUT
dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
     diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
             dia diamdiam diamdiam dia
                   dia diamdiam
                     diamdiam
                       maut

Karya : Ibrahim Sattah
 


5.    Puisi Supra Kata
Yaitu puisi kontemporer yang menggunakan kata-kata konvensional yang dijungkir-balikkan atau penciptaan kata-kata baru yang belum pernah ada dalam kosakata bahasa Indonesia.Puisi macam ini lebih mementingkan aspek bunyi dan ritme, sehingga merangsang timbulnya suasana magis (cenderung sebagai puisi mantra).
Contohnya :

PUISI JAMAN BAHARI
GIRISA

Ya meraja jaramaya
Ya marani niramaya
Ya silapa palasiya
Ya mirado rodamiya
Ya midosa sadomiya
Ya dayuda dayudaya
Ya siyaca cayasiya






Ya sihama mahasiya

Karya : Sides Sudyarto DS


6.    Puisi Idiom Baru
Puisi macam ini dibedakan dengan puisi konvensional terutama oleh penggunaan idiom-idiom baru yang terdapat didalamnya. Puisi idiom baru tetap menggunakan kata sebagai alat ekspresinya, tetapi kata tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi nyawa baru. Digunakan idiom-idiom baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya.
Contohnya :

            Jadi
tidak setiap derita
                         jadi luka
tidak setiap sepi
                         jadi duri
tidak setiap tanda
                         jadi makna
tidak setiap tanya
                         jadi ragu
tidak setiap jawab
                         jadi sebab
tidak setiap seru
                         jadi mau
tidak setiap tangan
                         jadi pegang
tidak setiap kabar
                         jadi tahu
tidak setiap luka
                         jadi kaca
                              memandang Kau
                                 pada wajahku !

Karya : Sutardji Calzoum Bachri


7.    Puisi Mbeling
Puisi mbeling pada umumnya mengandung unsur humor, bercorak kelakar.Dalam puisi ini sering terdapat unsure kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak meng’haram’kan penggunaan suatu kata. Semua kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.
Contohnya :

SEBUAH PERINTAH






Serbuuu....
Serbuuu....
Kota itu
Dengan batu
Sampai jadi abu
Binasakan
Semua
Kecuali
Mertuaku
Yang dungu
Dan lucu

Karya : Hardo Waluyo


4.Tema puisi kontemporer disertai contoh ( Tema Protes, Religi, dll)

1. Protes
Puisi dengan tema protes ditujukan untuk memprotes kepincangan – kepincangan sosial yang terjadi di masyarakat.

Contoh :

Lapar


Lapar Lapar Lapar Lapar
Di sana lapar
Di sini lapar
Di situ lapar
Di mana – mana lapar

Pemerintah pemerintah pemerintah
Di mana pemerintah 
Pemerintah di mana 
Dimana dimana dimana 
Dimana pemerintah


2. Tema Humanisme
Puisi dengan tema humanisme menceritakan tentang kehidupan manusia. 

Contoh :

Mati


Aku mati
Kamu mati
Dia mati
Mereka mati
Kita mati





Kami mati
Semuanya mati
Tidak ada yang bisa lali dari mati
Bahkan mati pun bisa mati
Karena mati adalah mati


3. Tema Religius
Puisi dengan tema religius mengangkat tema keagamaan. Biasanya puisi ini mengungkapkan tentang hubungan – hubungan antar manusia dengan tuhannya, atau tuhan dengan manusia.

Contoh :

Doa 


Doaaoaoao Dooaoaoao Dooaoaoaoa
Doa doa doa doa doa doa doa 
Mari berdoa, berdoa mari, 
Jangan lupa berdoa 
doa jangan lupa 
mari berdoa 




berdoa mari
kepada yang maha kuasa
hidup tenang dengan doa
Doa tenang dengan hidup
Doaaoaoao Dooaoaoao Dooaoaoaoa
Doa doa doa doa doa doa doa 


4. Tema Kritik
Puisi dengan bertema kritik ini mengungkapkan kritik tentang kejadian yang terjadi di masyarakat. Contohnya, kritik terhadap tindakan kesewenangan pemerintah, pejabat – pejabat korupsi, dan lain – lain.
Contoh :

Korupsi

Si tikus minta dipilih oleh rakyat
Si tikus masuk ke rumah rakyat
Si tikus mulai duduk di atas rakyat
Si tikus mulai melihat mangsa
Si tikus mulai mendekati mangsa 
Si tikus mengambil mangsa



Si tikus tidak tahu malu
Si tikus tidak mau tahu
Karena Si tikus Cuma Tikus
Makhluk yang rakus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar