CONTOH-CONTOH 4 FUNGSI KOMUNIKASI
Contoh 4 fungsi komunikasi yang dikemukakan William
I.Gorden, berdasarkan pengalaman pribadi yang dialami yaitu sebagai berikut :
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya
mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita,
aktualisasi-diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan,
terhindar dari tekanan dan ketenangan, antara lain lewat komunikasi yang
menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain.
Contoh :
- Di dalam sebuah kelompok seperti perkumpulan muda-mudi di desa, di desa saya sering melakukan diskusi bersama muda-mudi desa, di diskusi itu kita semua digilir untuk menyampaikan pendapatnya masing-masing yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa kita semua ada atau aktif di dalam kelompok tersebut dan agar tidak terjadi miskomunikasi.
- Saya memiliki tetangga, namun jarang sekali untuk bertemu karena memiliki kesibukan masing-masing, tetapi kita masih saling berkomunikasi dengan sekedar memberikan makanan yang pada akhirnya akan timbul komunikasi.
- Di dalam keluarga saya setiap malam berkumpul bersama keluarga, entah itu hanya sekedar mengobrol atau bercerita, saat salah satu di dalam keluarga sedang memiliki masalah diluar rumah kami selalu menceritakan masalah itu, dengan menceritakan masalah itu semua akan terasa plong dan tidak ada tekanan didalam hidup kita.
- Setiap 1 bulan sekali RT saya menyuruh Bapak, Ibu dan Muda-Mudi untuk mengumpulkan barang bekas yang nantinya akan dijual, dengan diadakan kegiatan tersebut akan terjalin komunikasi bahkan terjalin kebersamaan antara anggota masyarakat yang bertujuan untuk mencapai tujuan bersama.
2. Fungsi Komunikasi Ekspresif
Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan
mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut
menajdi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.
Perasaan-perasaan itu terutama melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang,
peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat
disampaikan lewat kata-kata, namun terutama lewat perilaku nonverbal.
Contoh :
- Pada saat saya masih duduk di bangku SMA saya dan teman-teman satu sekolah pernah melakukan demonstrasi dengan membuat tulisan yang menyindir sekolah agar Kepala Sekolah mengizinkan untuk mengikuti ajang PAF (Putih Abu-Abu Futsal) Yogyakarta, dengan adanya demonstrasi tersebut bertujuan untuk menunjukkan bahwa sekolah kami juga mempunyai prestasi di bidang keolahragaan.
- Saat lulusan SMA saya pernah memberikan sebuah cuplikan video yang berisi foto-foto semasa SMA, khususnya untuk mengespresikan perasaan rindu pada saat kita semua sudah lulus dan kita tidak akan bisa mengulanginya kembali.
- Pada saat teman dekat saya berulang tahun, saya memberikan sebuah kado sebagai tanda cinta atau sayang kepadanya.
- Saya mempunyai hobby menggambar dengan hobby tersebut saya bisa mengekspresikan perasaan saya lewat menggambar. Contohnya saya menggambar sebuah wanita yang menanggis lewat gambaran tersebut saya sedang merasakan perasaan sedih.
3. Fungsi Komunikasi Ritual
Suatu komunitas yang sering melakukan upacara-upacara
berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog
sebagai rites of passage, mulai dari
upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun (Happy
Birthday dan memotong kue), pertunangan (melamar, tukar cincin), siraman,
pernikahan (ijab-qabul, sungkem
kepada orangtua, sawer, dan sebagainya), ulang tahun perkawinan, hingga upacara
kematian.
Contoh :
- Setiap saya akan berpergian contohnya seperti saya akan berangkat kuliah saya berpamitan terlebih dahulu dengan orangtua saya, dengan mengucapkan “ Bu, Pak saya akan berangkat kuliah, doakan saya semoga ilmu yang saya dapat bermanfaat dan doakan saya agar selamat sampai tujuan, Assalamualaikum”, jika saya sudah berpamitan terlebih dahulu saya merasakan rasa tenang saat sedang berpergian.
- Dalam kehidupan bermasyarakat terutama saat lebaran Idul Fitri di desa saya setiap tahunnya mengadakan syawalan yang artinya maaf-memaafkan atau dalam istilahnya bisa disebut dengan halal bihalal. Biasanya syawalan di desa saya dilaksanakan setelah melaksanakan sholat Idul Fitri dan semua warga berkumpul di masjid, didalam syawalan tersebut juga diadakan pengajian setelah itu orang yang lebih muda meminta maaf kepada orang yang lebih tua, dengan diadakan acara tersebut agar kita sebagai manusia harus saling maaf-memaafkan dan kita juga bisa berkomunikasi dengan warga di desa kita, kita juga akan tahu dengan warga pendatang sehingga terjalin komunikasi yang akan lebih baik kedepannya.
- Pada tanggal 17 Agustus saya ikut serta untuk memperingati HUT RI, pada tanggal tersebut setiap tahunnya di desa saya mengadakan tirakatan, yang dimaksud dengan tirakatan ialah di malam kemerdekaan diharapkan agar kita mampu untuk selalu mawas diri dan diingatkan bahwa kemerdekaan yang didapat sekarang hanyalah awal dari perjalanan panjang Indonesia, masing-masing pribadi diharapkan untuk mampu menjaga harga diri bangsa dan mampu untuk bersyukur atas kemerdekaan yang dengan susah payah diraih oleh para pendiri Bangsa kita.
- Setiap tanggal kelahiran saya, sahabat dan teman-teman saya memberikan kado ulang tahun dan menyanyikan lagu “Happy Birthday”. Mereka memberi symbol dalam tanggal kelahiran saya agar saya diberi umur yang panjang dan diberi kesehatan dalam hidup saya.
4. Fungsi Komunikasi Intrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum :
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan
mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga menghibur.
Contoh :
- Saya memiliki teman sejak saya duduk di bangku SMA sebut saja si A, dia sering meremehkan soal ibadah, padahal sebagai orang islam kita diwajibkan untuk beribadah kepada Allah, setelah lulus SMA saya mengajak dan mendorong si A untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi di UIN Sunan Kalijaga agar mendapatkan kepahaman keagaman. Hingga saat ini teman saya sadar bahwa beribadah kepada Allah itu penting.
- Ibu saya sering menasehati saya seperti “Jangan mengeluh, kejarlah terus prestasimu” dari nasehat tersebut saya merasa terdorong dan ingin merubah nasib kedua orangtua saya.
- Saya menyuruh kepada adik saya “Kamar kamu kotor, tugasmu belum kamu selesaikan juga” dengan saya mengatakan ungkapan tersebut adik saya langsung melaksanakan perintah saya.
REFERENSI :
Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar