KADO TERINDAH
Kring…..Kring alarm pun berbunyi
menunjukkan pukul 04.30 wib aku beranjak bangun dari tempat tidur untuk
mengerjakan sholat subuh setelah itu aku membersihkan tempat tidur.
” Drtt….Drrrttt” handphoneku bergetar
dan 1 pesan mulai masuk.
Lalu kubuka handphoneku kubaca satu persatu pesan dari teman temanku
pesan itu yang berisikan ucapan ulang tahun dan doa untukku . Kulihat tanggal
dihanphoneku ternyata benar hari ini adalah hari kelahiranku yang ke-17 tahun.
Kubalas pesan dari teman-temanku itu dengan ucapan “Terimakasih” atas ucapan
dan doa dari mereka semua.
Jam mulai menunjukkan pukul 06.00 wib, aku bergegas untuk mandi, setelah selesai
mandi aku lalu mengambil makanan yang sudah disiapkan oleh ibuku, ibuku
membuatkan nasi goreng spesial
untukku. Ibu dan ayahku pun berada di sampingku
saat aku sarapan. Namun, ayah dan ibuku hanya terdiam tak berkutik sedikit
pembicaraan apapun. Terasa aneh yang kurasakan yang biasanya orang tuaku
mengajakku mengobrol walaupun hanya basa-basi. Tapi entah orang tuaku tak mau
berbicara denganku aku kurang mengerti apa yang sedang mereka rencanakan. Entah
ada kesalahanku yang membuat orang tuaku kecewa ataukah karena aku yang suka
tidak menurut perkataan orang tuaku?. Hanya pertanyaan itulah yang terlintas di
pikiranku.
“Assalamualaikum,
aku berangkat dulu ya ke sekolah “ kataku dengan lembut
“Waalaikummusalam nak, hati-hati” kata
kedua orang tuaku
Aku lalu mengambil kunci motor yang
digantungkan di dinding, tak lupa juga aku berdoa semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat di sekolah, kuhidupkan
motorku dan bergegas untuk berangkat. Kabut putih yang masih menutupi jalan,
dengan suhu yang masih sangat dingin, aku hanya mampu mengendarai sepeda
motorku dengan kecepatan rendah. Akhirnya sampai di sekolah, walaupun rumahku
antara sekolah tidaklah begitu jauh hanya dibutuhkan waktu 7-8 menittan dalam
perjalanan.
Kubuka pelan-pelan pintu kelas dan di dalam
kelasku ada murid baru yang bernama Riska, ia menggenggam tanganku dan
mengucapkan ”Selamat Ulang Tahun” aku tersenyum bahagia saat mendengarnya
ucapan dari teman baru ku dikelas.
Kuturunkan kursi dari atas mejaku, teman-temanku
berdatangan satu persatu masuk di kelas saat jam menunjukkan bel masuk sekolah.
Suasana menjadi tenang, banyak teman-temanku yang tidak mengajakku mengobrol,
mereka hanya diam dan seperti tidak menganggapku ada di antara mereka.
“Tettt…….Tettt…” Bel berbunyi
menunjukkan jam pelajaran dimulai, dengan mata pelajaran Bahasa Inggris
Peminatan yang diampu oleh Ibu Dara jam
ke 1-2 berlalu ,dilanjutkan jam ke 3 dengan
mata pelajaran Geografi yang di ampu oleh
PPL KKN UNY yang bernama Mbak Mastika,
Dan lagi lagi membahas tentang flora dan fauna, aku dan teman-temanku
tertidur saat dijelaskan oleh mbak Mustika.
“Tung…Ting..Tung” Bel istirahat
berbunyi, aku dan teman-temanku terbangun, kami lalu bergegas ke kopsis
sekolah. Setelah aku dan sahabatku membeli di kopsis aku menuju ke kantin untuk
membeli es cream aku dan sahabatku tidak tahu ternyata bel masuk sudah berbunyi
sedari tadi, padahal jam ke 4 masih melanjutkan mata pelajaran geografi yang
tadi. Namun, dengan sesuka hati aku dan sahabatku berjalan dengan santainya,
sampai di depan pintu kelas aku ditarik oleh salah satu temanku untuk masuk ke dalam
kelas. Entah aku tak mengerti teman-temanku berbincang-bincang di luar kelas
dengan salah satu PPL KKN dari UIN SUKA sepertinya mereka merahasiakan sesuatu
tanpa aku ketahui.
Tiba-tiba Mbak Mastika menghampiriku. “Dek,
kemarin kamu belum mengerjakan tugas dari saya kan?’’ kata mbak Mastika dengan
nada tinggi
“Iya mbak saya kemarin senin belum
mengerjakan tugas karena tidak bisa berangkat sekolah” kataku dengan nada
rendah
“Kenapa kamu gak berangkat dek?” kata
mbak mastika
“Kemarin aku sakit mbak, aku sudah
menelfon wali kelas (Ibu Risti)” kata ku
“Ya sudah sekarang kamu harus
mengerjakan tugas, saya beri waktu 5 menit harus selesai !!” kata mbak Mastika
dengan jengkel
“Soalnya apa mbak?” kataku
“Carilah 30 fauna dan 30 flora beserta
manfaatnya, ingat waktu kamu hanya 5 menit untuk mengerjakan, kerjakan di
kertas sobekan sekarang juga!!” kata mbak Mastika dengan nada tinggi
Aku pun menyobek kertas dan lalu mengerjakan
apa yang diperintah mbak Mustika. Terasa ingin berteriak-teriak sekencang
mungkin. Hati terasa teriris-iris. Melihat diriku sendiri mengerjakan tugas
sebanyak itu dengan waktu yang begitu cepat. Terdengar suara-suara temanku yang
tidak enak umtuk didengar. Mereka semua
mengelilingiku,
“Cepat rif waktu kamu tinggal sedikit”
kata Serli
“Makanya jadi orang jangan teledor” kata Tifa
“Haha… rasain tuh emang enak” kata Yudi
“Woyy..cepat waktu kamu jangan kamu
sia-siakan” kata Saiful
“1..2………..3 “ ujar teman-temanku satu
kelas
“Dek ayo dek waktu kamu udah mau habis”
kata Mbak Mastika
Aku tak mendengarkan ucapan mereka
semua, semakin lama aku mulai tak
sanggup untuk mengerjakan tugas itu. Tiba-tiba air mataku menetes di pipi. Dan
aku pun berhenti mengerjakannya. Teman-temanku lalu memelukku begitu juga Mbak
Mastika.
“Maaf dek tadi aku disuruh ngerjain
kamu, katanya hari ini kamu ulang tahun”
kata mbak Mastika
“Maaf ya lia, selamat ulang tahun ya
semoga panjang umur, sehat selalu “ kata teman-temanku
“Makasih ya semua atas ucapan dan
kejutannya” kataku dengan senyum bercampur tangis yang kuperlihatkan di depan
teman-temanku
Mereka lalu melumuriku dengan cat hiasan mading yang bewarna merah
putih, Kubalas dan kukejar hingga pipi mereka
menjadi merah putih sama sepertiku, kami pun lalu melihat kaca yang
sudah kami pegang dan ternyata muka kami seperti badut kami tertawa
terbahak-bahak.
Bel
berbunyi menunjukkan jam ke 5 dimulai dengan mata pelajaran Matematika yang
diampu oleh PPL KKN UST yang bernama Mbak Vivi. Kami bergegas untuk masuk ke
kelas kembali. Buku bewarna hijau batikku tiba-tiba menghilang aku bingung
mencari buku itu. Teman-temanku hanya melihatiku dan menahan senyum melihatku
kesusahan mencari buku itu.Dan ternyata salah satu dari temanku menyembunyikan
buku ku itu. Mereka pun tertawa aku hanya mampu terdiam menahan malu.
“Kelompok 5 silahkan maju, dan saya
minta kamu yang maju dek” kata mbak vivi sambil menunjukku
Aku bingung entah apa yang harus kukerjakan
karena soal itu begitu sulit dan aku pun kurang memahaminya. Teman-temanku
menertawaiku habis-habisan, mbak Vivi pun juga
memarahiku . Aku hanya terdiam dan kembali ke mejaku. Jam istirahat pun
berbunyi tiba-tiba salah satu PPL KKN UIN SUKA yang tadi nya memberi ide untuk
mengerjaiku, ia menghampiriku dan memberiku hadiah, hadiah tersebut berisikan
minuman nata de coco dan akhirnya minuman itu dibagikan kesemua teman-teman
kelasku. Dan lebih parahnya aku terkena jebakan kedua kalinya waktu pelajaran
geografi dan matematika yang sudah direncanakan KKN dengan teman-temanku. Namun, di pikiranku masih teringat tadi pagi dengan kedua orang tuaku yang tak mau
berbicara denganku. Pertanyaan itu kembali muncul di lintas pikiranku.
Waktu menunjukkan bel pulang sekolah aku lalu
bergegas untuk pulang dengan perasaan yang enggan kumengerti. Setelah aku
sampai di rumah aku melihat 4 sahabatku SMP dengan membawakan sebuah kue
beserta lilin yang berbentuk 17 dan sebuah kado. Mereka lalu memelukku .
“Selamat Ulang Tahun Rifzika” kata sahabatku Mereka pun menyuruh ku untuk
meniup lilin-lilin itu. Setelah kutiup aku pun memeluk 4 sahabatku dengan penuh
rasa bahagia, orang tuaku pun lalu menghampiriku dan meminta maaf kepadaku karena saat pagi tadi mereka
berpura-pura untuk tidak mengajakku berbicara. Dan ternyata inilah jawaban dari
pertanyaan yang terlintas dari pikiranku. Mereka hanya membuat kejutan di hari ulang tahunku. Kami pun bercanda
bersama sambil menikmati kue ulang tahunku.